EFEKTIFITAS PENYULUHAN MEDIA LEAFLET DAN METODE CERAMAH TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI TENTANG PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 PANCUR BATU DELI SERDANG TAHUN 2019

Authors

  • efi afrida yanti Poltekkes Kemenkes Medan
  • yusrawati Hasibuan Poltekkes Kemenkes Medan
  • Ardiana Batubara Poltekkes Kemenkes Medan
  • yusniar siregar Poltekkes Kemenkes Medan

DOI:

https://doi.org/10.36911/colostrum.v1i2.690

Keywords:

Early Marriage, Leaflets, Lecture

Abstract

Introduction: The Council Foreign Relations (CFR) study states that the phenomenon of child marriage is found in many parts of the world. Indonesia is one of the countries with the highest percentage of child marriages in the world (rank 37) and the second highest in ASEAN after Cambodia (WHO 2016).

Methods: This type of research used quantitative research methods used are quasi-experimental (quasi-experimental) with pretest-posttest two group design. This study aims to determine how the effectiveness of media counseling, leaflets and lecture methods against student knowledge and attitudes about early marriage at SMA Negeri 1 Pancur Batu. This research was conducted in SMA Negeri 1 Pancur Batu with a population of 124 students with a sample of 55 students.

Results and Discussion: The results of the study found that the average knowledge of students about early marriage before being given health education with leaflet media was (21.4%) and after being given health education was (28.6%). While the results of the lecture method can be obtained that the average knowledge of students about early marriage before being given health education was (3.6%) and after being given health education by the lecture method was (89.3%).

Conclusion:.The conclusion of this research was that the Lecture Method is more effective in increasing students' knowledge and attitudes about early marriage compared to the media leaflets.

References

1. Ali mohammad. (2018). Psikologi Remaja Jakarta : Pt Bumi Aksara
2. Angelina Bhetsy, (2015). Kesehatan Seksual. Jakarta : Bumi Medika.
3.Antony. (2016). 35 Persen Remaja di Sumut Menikah Dini. Avaliable on
http:/hariansib.co/view/Headlines. Diakses 8 Januari 2016.
4. BPS,Bappenas. (2017) . Laporan Analisis Data Perkawinan Usia Anak di Indonesia 2017,Jakarta: BPS,Bappenas.
5. BKKBN. (2015). Pendewasaan Usia Perkawinan dan Hak-Hak Reproduksi Bagi Remaja Sumatra Utara. Tersedia di "https://www.google.co.id
6. Daryanto.(2011). Media Pembelajaran. Bandung : PT. Sarana Tutorial
7. Dewi, dkk. 2017. Efektifitas Leaflet Dan Ceramah Terhadaptingkat Pengetahuan Tentang Resiko Pernikahan Dini Di Sma Negeri I Baturetno Wonogiri Tahun 2017
8. Hidayat Syarifuddin, (2011). Metodologi Penelitian.Bandung : CV Mandar Maju
9. Judiasih,Dewi,Sonny.(2018). Perkawinan Bawah Umur di Indonesia. Bandung : PT Refika Aditama
10. Krisna, anggi. (2016) fenomena pernikahan dini dan solusinya. Jakarta : CNN Student.
11. Kusmiran eny. (2013). Kesehatan Reproduksi Remja dan Wanita. Jakarta selatan : penerbit salemba medika.
12. Nyai Ahmad Dahlan, (2017). Jurnal Efektifitas Leaflet dan Ceramah terhadap tingkat pengetahuan tentang resiko pernikahan dini di SMA Negeri 1 Baturetno Wonogiri tahun 2017.
13. Novitasari, (2018). Jurnal Pengaruh Penyuluhan dengan Media Video Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Pernikahan Dini di SMP PGRI Kasihan Bantul Tahun 2018.
14. Ratnawati Ana, (2018). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Reproduksi.Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
15. Notoadmojo Soekidjo.(2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
16. Pulungan, 2017. Pengaruh Metode Penyuluhan terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Dokter Kecil dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) di Kecamatan Helvetia. Tesis. Ilmu Kesehatan Masyarakat USU Medan.
17. Ratnawati Ana, (2018). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Reproduksi.Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
18. Rahmalia Sari. (2017). Angka Perceraiaan di Indonesia Meningkat 80 Persen. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
19. Santrock, John W., (2008). Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana.
20. Sarwono.(2016). Angka Pernikahan Dini di Jawa Tengah Tinggi. Surakarta: Koran Sindo.
21. SDKI. (2017). Survey Demografi Kesehatan Indonesia (2016). Jakarta: SDKI
22. Setiadi, arif. (2016). Angka pernikahan dini dijawa tengah tinggi. Surakarta :koran sindo.
23. Sibagariang Ellya Eva,dkk, (2016). Kesehatan Reproduksi Wanita.Jakarta : CV.Trans Info Media.
24. Sumarah.(2007). Evektivitas Ceramah dan Leaflet Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kanker Leher Rahim Pada Akseptor KB Pil di Banyusumurup Girirejo Bantul. Karya Tulis Ilmiah.Kebidanan Politehnik Kesehatan Yogyakarta.
25. Susilowati, et al. (2016). Faktor Raesiko yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah pada Neonatus yang di rawat di RSUP Prof. Dr. R. D Periode januari 2015-juli 2016.
26. Sonny Dewi. Judiasih. (2018). Perkawinan Bawah Umur di Indonesia. Bandung : PT Refika Aditama.
27. Unicef, (2016). Kemajuan yang Tertunda : Analisis Data Perkawinan Usia Anak di Indonesia, Jakarta : Badan Pusat Statistik (http://www.unicef.org/indonesia/id/Laporan_perkawinan _usia_anak.pdf, di akses 17 Desember 2016).
28. Wicaksono.(2016). Pengaruh Pemberian Leaflet Terhadap Tingkat Asupan Makanan Pokok Makan Siang dan Tingkat Pengetahuan Gizi. Skripsi. Universitas Hasanudin.
29. Willis S. Sofyan, (2018). Remaja dan Masalahnya. Bandung : Anggota Ikatan PenerbitIndonesia (IKAPI).
30. World Health Organization (WHO). (2015), ‘Adolescent Development: Topics at Glance’, diunduh dari http:www.who.int/maternal_child _adolescent/topics/adolescence/dev/en/.
31. Zuraidah,(2016). Jurnal Analisis Pencapaian Pendewasaan Usia Perkawinan Dini Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015.
32. Zuhdi, (2015). Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Leaflet terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Siswa tentang Pencegahan HIV/AIDS di SMA Muhammdiyah Surakarta Tahun 2015. Diakses tanggal 04 Oktober 2019: http://www.unisasurakarta.ub.ac.id.

Downloads

Published

2020-07-08

Issue

Section

Literature Review