HUBUNGAN FREKUENSI MINUM SOFT DRINK TERHADAP pH SALIVA DAN ANGKA DMF-T PADA SISWA/I KELAS XI IPA MAN 2 MODEL JALAN WILLIEM ISKANDAR NO. 7A KEC. MEDAN TEMBUNG TAHUN 2014

Authors

  • Intan Aritonang Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Medan

DOI:

https://doi.org/10.36911/pannmed.v9i2.318

Keywords:

Soft drink, pH Saliva, DMF-T

Abstract

Soft drink adalah minuman ringan yang mengandung karbonasi yang dapat menurunkan pH
saliva,yaitu keadaan saliva menjadi asam, dan hal ini dapat membuat gigi jadi lebih rentan menjadi
karies, dan jika frekuensi minum tinggi maka keadaan saliva lebih sering dalam keadaan asam. Jenis
penelitian adalah penelitian analitik dengan uji korelasi persen suatu penelitian untuk mengetahui
hubungan antara frekuensi meminum soft drink terhadap pH saliva dan hubungan antara frekuensi
soft drink dengan angka DMF-T. dengan cara pemeriksaan terhadap pH saliva dan angka DMF-T.
penelitia ingin mengetahui pengaruh frekuensi minum soft drink terhadap pH saliva dan angka DMFT
pada siswa/I kelas XI ipa Man 2 Model Medan. Dari 32 siswa yang memiliki pH 4 ada 7 orang, 5
ada 19 orang dan 6 ada 6 orang, dan frekuensi minum dalam 1 minggu 0 dalam 1 minggu 3 orang, 1
kali seminggu 3 orang, 2 kali seminggu 11 orang, 3 kali seminggu 2 orang, 4 kali seminggu 1 orang, 5
kali seminggu 6 orang , 6 kali seminggu 2 orang, 8 kali seminggu 2 0rang, 9 kali seminggu 2 orang.
Penelitian tentang pengaruh mengkonsumsi soft drink terhadap pH saliva dan angka DMF-T pada
siswa/I kelas XI IPA MAN 2 Model Medan adalah semakin banyak frekuensi minum soft drink maka
semakin rendah angka pH saliva dan semakin tinggi frekuensi minum soft drink maka semakin rendah
angka DMF-T di dukung dengan kebiasaan siswa/I yang meminum soft drink pada istirahat atau
bersantai, dan tidak berkumur-kumur setelah minum soft drink tersebut

Downloads

Published

28-01-2019