PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP NYERI MENSTRUASI PADA SISWI SMA 3 KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2014

Authors

  • Ratni Siregar Prodi Kebidanan Padangsidimpuan Poltekkes Kemenkes Medan
  • Ramlan Nasution Prodi Kebidanan Padangsidimpuan Poltekkes Kemenkes Medan
  • Elly Indrani Harahap Prodi Kebidanan Padangsidimpuan Poltekkes Kemenkes Medan

DOI:

https://doi.org/10.36911/pannmed.v9i3.257

Keywords:

Relaksasi nafas dalam, Nyeri Menstruasi

Abstract

Nyeri pada saat menstruasi atau haid sering dikeluhkan seorang wanita sebagai sensasi tidak nyaman, bahkan
karena timbulnya nyeri tersebut dapat mengganggu aktivitas dan memaksa penderita untuk istrahat dan
meninggalkan pekerjaan atau aktivitas rutinnya selama beberapa jam atau beberapa hari. Relaksasi secara
umum sebagai metode yang paling efektif terutama pada pasien yang mengalami nyeri sehingga perlu
dilakukan penelitian pengaruh terapi relaksasi terhadap nyeri menstruasi. Penelitian ini bertujuan
menganalisis perbedaan derajat nyeri menstruasi sebelum dengan sesudah dilakukan terapi relaksasi pada
siswi SMAN 3 Padangsidimpuan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan disain quasi
experimental untuk mengetahui pengaruh relaksasi pernapasan terhadap nyeri menstruasi pada siswi SMAN
3. Jumlah sampel terdiri dari 30 orang yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data
diambil melalui hasil kuisioner dan observasi yang diperiksa berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, dan
analisis data berupa analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji-t berpasangan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa umur menarche responden < 11 tahun ada sebanyak 7 orang (23,33%), umur 11 – 13
tahun ada sebanyak 15 orang (50%), dan umur >14 tahun ada sebanyak 8 orang (26,67%). Sebelum
pemberian teknik relaksasi nafas dalam, responden yang merasakan intensitas nyeri ringan ada sebanyak 4
orang (13,33%), nyeri sedang ada sebanyak 16 (53,33%) orang, dan nyeri berat ada sebanyak 10 orang
(33,34%) maka mayoritas responden merasakan intensitas nyeri sedang yaitu sebanyak 16 orang (53,33%).
Setelah pemberian teknik relaksasi nafas dalam, responden yang merasakan intensitas nyeri ringan ada
sebanyak 23 orang (76,67%), nyeri sedang ada sebanyak 7 orang (23,33%), dan nyeri berat tidak ada (0%),
maka mayoritas responden merasakan intensitas nyeri ringan sebanyak 23 orang (76,67%). Analisis bivariat
menunjukkan adanya perbedaan nilai rerata intensitas nyeri sebelum dan setelah perlakuan sebesar 2,93. Dari
hasil analisis statistik dengan menggunakan uji T Berpasangan didapatkan nilai P=0,001 < ?=0,05 dimana
ada perbedaan bermakna antara pre dan post intervensi, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
pemberian relaksasi nafas dalam yang signifikan terhadap penurunan intensitas nyeri dismenore pada Siswa
SMAN 3 Kota Padangsidimpuan.

Downloads

Published

28-01-2019