Antibiotik Profilaksis Perioperatif Pada Seksio Sesaria dan Histerektomi

Authors

  • vioren ms
  • Sulyaman Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.36911/nutrient.v2i1.1339

Keywords:

Antibiotic Prophylaxis, Hysterectomy, Sectio Caesaria, Surgical Site Infection

Abstract

Hampir 80 juta prosedur bedah dilakukan di Amerika Serikat dengan komplikasi infeksi pasca operasi sebesar 1,9%. Tingkat infeksi pasca operasi baik pada seksio sesarea dan histerektomi berkisar sekitar 1% hingga 4% di Amerika Serikat. Antimikroba profilaksis dapat menurunkan tingkat infeksi pasca operasi yang mempersulit operasi perut tetapi bukan satu-satunya faktor dalam pencegahan infeksi ini. Organisme yang menginfeksi umum termasuk staphylococci dan enterococci tetapi infeksi juga dapat polymicrobial, biasanya mewakili flora saluran genital. Cefazolin adalah salah satu pilihan lini pertama yang direkomendasikan untuk seksio sesaria dan histerektomi. Cefazolin harus diberikan 60 menit sebelum insisi bedah dan dosis ulangan setiap 4 jam. Alternatif yang disarankan untuk pasien dengan alergi beta-laktam: untuk operasi caesar, kombinasi klindamisin dan gentamisin dan untuk histerektomi vagina atau abdominal: klindamisin atau vankomisin ditambah agen yang menargetkan organisme gram negatif seperti aminoglikosida, fluoroquinolone, atau aztreonam ATAU metronidazol plus aminoglikosida atau fluoroquinolone. Durasi terapi yang dianjurkan adalah <24 jam (dan untuk durasi prosedur). Artikel ulasan ini bertujuan untuk menjelaskan prinsip umum antibiotik pasca operasi pada  seksio saesaria dan histerektomi.

Downloads

Published

2022-06-30