PENGARUH LAMA PERENDAMAN TERHADAP KANDUNGAN SIANIDA PADA UBI KAYU BERACUN TAHUN 2015
DOI:
https://doi.org/10.36911/pannmed.v10i2.259Keywords:
Ubi Kayu, Sianida, Lama PerendamanAbstract
Ubi kayu (Manihot esculenta) merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain ketela pohon juga singkong.Ubi kayu merupakan sumber karbohidrat yang paling penting setelah beras.Selain karbohidrat,ubi kayu juga mengandung asam sianida.Ada jenis ubi kayu yang kadar sianidanya tinggi, dengan ciri-ciri ukuran lebih besar dari singkong biasa.Asam Sianida pada ubi kayu dapat menimbulkan rasa pahit, menandakan bahwa kadar asam sianida pada ubi kayu itu cukup tinggi dan apabila ubi kayu itu dikonsumsi, mengakibatkan keracunan dan dapat berujung pada kematian dengan gejala awal seperti mual, muntah, pusing, sukar bernafas, detak jantung cepat, juga kejang-kejang. Dari latar belakang diatas di lakukan penelitian pengaruh perendaman terhadap sianida pada ubi kayu beracun yang bertujuan untuk mengetahui berapa kadar yang turun apabila dilakukan perendaman. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium kesehatan provinsi sumatera utara pada bulan juni 2014. Metode penelitian ini adalah titrasi argentometri.Sampel ubi kayu beracun berumur 7-8 bulan, di ambil pada pagi hari di sekitar kecamatan percut sei tuan. Pemeriksaan dilakukan cara duplo, di dapatkan hasil kadar sianida tertinggi pada perendaman 0 (nol) hari sebesar 81,5 mg/kg,kadar sianida terendah pada perendaman 3 hari sebesar 36 mg/kg. Hasil yang di peroleh menunjukan bahwa kadar sianida pada ubi kayu beracun dapat turun mencapai 55,82 % dengan perlakuan khusus yaitu dengan cara perendaman. Makin besar ubi kayu, kadar sianida makin tinggi. Sarannya agar melakukan perendaman pada ubi kayu sebelum di konsumsi agar rasa pahit berkurang dan dapat di konsumsi.