HUBUNGAN DERAJAT KEPARAHAN KELAINAN PERIODONTAL DENGAN TRAUMATIK OKLUSI PADA PEMAKAI GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN DI RSGM USU

Authors

  • Jevon Felim Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi
  • Ariyani Dallmer Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.36911/pannmed.v12i3.134

Keywords:

GTSL, traumatik oklusi, kelainan periodontal, derajat keparahan

Abstract

Gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) bertujuan untuk menggantikan gigi yang hilang serta jaringan pendukungnya, dapat dipasang dan dilepas sendiri oleh pemakainya. Jaringan periodontal mempunyai batas ambang dalam menahan tekanan oklusi, bila tekanan ini berlebihan dapat mencederai jaringan periodontal. Pasien diinstruksikan untuk menjaga kebersihan gigi tiruan dan gigi penyangga. Bila GTSL tidak dibersihkan dapat mengakibatkan akumulasi debris pada bagian gigi penyangga dan konektor minor, sehingga mengakibatkan terjadinya inflamasi gingiva. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah pasien yang membuat gigi tiruan sebagian lepasan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Sumatera Utara sejak bulan Juni 2014 sampai bulan Juli 2015 yang berjumlah 100 orang. Subjek penelitian dilakukan pemeriksaan klinis berupa pemeriksaan kelainan periodontal, traumatik oklusi dan oral hygiene. Subjek penelitian yang mengalami kelainan periodontal dibagi menjadi 4 kelompok derajat keparahan yaitu gingivitis sederhana, periodontal destruksi tahap awal, periodontal destruksi tahap mantap, dan penyakit pada tahap akhir. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara derajat keparahan kelainan periodontal (gingivitis sederhana, periodontal destruksi tahap awal, periodontal destruksi tahap mantap, dan penyakit pada tahap akhir) dengan traumatik oklusi dengan nilai p = 0,011.

Downloads

Published

24-01-2019